Di Kyoto, Jepang, sebuah hasil tenun bertema Budha yang langka yang menggunakan rambut manusia yang diberikan oleh orang-orang berusia lebih dari 300 tahun, dengan harapan akan membantu mereka mencapai surga, telah dipamerkan pada tanggal 8 Februari.
“Saya berharap para pengunjung akan merasakan pikiran dari banyak orang yang menaruh harapannya untuk meraih surga pada rambut mereka,” kata Horyu Oda, yang mengepalai Jodoshu dari distrik Kyoto.
Karya seni ini ditampilkan di kantor sekte Budhisme Jodoshu (Tanah Suci) distrik Kyoto, di Higashiyama Ward.
Karya seni ini menggambarkan Budha di nirwana dan ditemukan di kuil Joganji di Kamigyo Ward, Kyoto pada tahun 2007.
Ukuran hasil karya ini tingginya 170,6 centimeter dan lebar 84,2 centimeter.
Ukuran hasil karya ini tingginya 170,6 centimeter dan lebar 84,2 centimeter.
Karya seni ini dibuat oleh Kunen seorang pendeta Budha pada tahun 1678. Saat perjalanannya mengelilingi Jepang, ia mengumpulkan rambut dari orang-orang yang merasa dengan memberikan rambutnya akan menolong mereka mencapai surga saat kematiannya dan rambut itu dijahit pada kain yang digunakan untuk karya seninya.
Rambut hitam manusia digunakan untuk mewakili rambut pada sisi Buddha yang sedang berbaring di tengah hasil karya seninya.
Rambut bewarna abu-abu digunakan untuk menggambarkan pohon sal yang telah layu.
Rambut bewarna abu-abu digunakan untuk menggambarkan pohon sal yang telah layu.
Menurut Atsuko Hioki seorang dosen sejarah Budaya Jepang di Kobe Gakuin University, mandala (pola gambar) yang diciptakan oleh Kunen menggunakan rambut yang dikumpulkan dari puluhan ribu orang. Meskipun ada contoh dari karya seni Budha di mana rambut manusia telah dijahit ke beberapa bagian, hal ini sangat jarang untuk pola desain keseluruhan yang terbuat dari setiap helai rambut yang ditenun.
Dipercaya sedikitnya ada 72 mandala dan hasil tenun nirwana yang diciptakan oleh Kunen, tapi hanya delapan yang telah dikonfirmasi keberadaannya. Satu-satunya bagian nirwana yang ditemukan adalah yang ada di Joganji.
Karya seni ini dapat dilihat antara jam 10 pagi dan 3 sore di kantor distrik Kyoto. Biaya masuknya gratis.
Source: ajw.asahi.com
Cr: JapaneseStation.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar