Tokyolite adalah band trio funk pop yang baru berdiri awal Juni 2009 di Bogor. Band ini berhasil lolos dari sebuah audisi via YouTube dan terpilih menjadi kontestan wakil Indonesia dalam ajang musik bergengsi di jepang bernama Asia Versus. Asia Versus sendiri dapat dikatakan sebagai kontes musik lintas negara asia yang mementaskan beberapa nama baru di blantika musik tanah air yang para peserta belum pernah kontrak rekaman sebelumnya dan merupakan musisi independent dari YouTube dengan rilisan original-nya.
Korea Selatan, Jepang, Taiwan, dan Indonesia menjadi negara peserta dalam ajang ini. Dari keempat negara tersebut hanya 1 kontestan yang akan terpilih untuk mewakili negaranya berangkat ke Tokyo melakukan taping final round dengan rivalnya dari 1 negara lain dengan nilai terbesar dari para juri. Selama 24 episode acara ini digelar, sudah ada beberapa band dari Indonesia yang berhasil terpilih dan ada yang keluar sebagai juara episode.
Sebut saja Easy Tiger di episode pertama sudah unjuk gigi dengan single barunya, lalu ada Belka Strelka, Pee Wee Gaskins dan penyanyi wanita solo Kyla Pisita. Info lebih lengkap soal Asia Versus bisa dilihat di sini.
Sebut saja Easy Tiger di episode pertama sudah unjuk gigi dengan single barunya, lalu ada Belka Strelka, Pee Wee Gaskins dan penyanyi wanita solo Kyla Pisita. Info lebih lengkap soal Asia Versus bisa dilihat di sini.
Tokyolite sendiri mendapat giliran di episode ke-17, terpilih audisi via YouTube dari single mereka yang berjudul Never Want, yang mengirimkan mereka bertiga berangkat ke Tokyo dengan fully accomodated dari pihak Fuji TV selaku penyelenggara Asia Versus pada awal bulan Juli 2013 lalu.
Selama di Tokyo, mereka mengikuti sesi taping untuk final round di sebuah studio dekat dengan Fuji TV HQ di daerah Odaiba. Mereka diberitahu oleh pihak acara bahwa rival mereka di final round nanti yaitu band japanese rock dengan nuansa british bernama Earls Court, ya rival mereka sebuah band dari negeri sakura.
Pada hari taping tersebut mereka juga akan diberitahu hasilnya siapa yang akan pulang membawa piagam juara 1 dari episode kali ini. Kedua band akan tampil secara live membawakan lagu mereka yang mereka daftarkan pada audisi sebelumnya di depan 4 juri dengan background music dari masing-masing negara peserta. Di episode ini para jurinya ialah Reino Barrack (Indonesia), GACKT (Japan), Tso-Anan (Taiwan), dan Hwang Sei Joon (south Korea).
Pada hari taping tersebut mereka juga akan diberitahu hasilnya siapa yang akan pulang membawa piagam juara 1 dari episode kali ini. Kedua band akan tampil secara live membawakan lagu mereka yang mereka daftarkan pada audisi sebelumnya di depan 4 juri dengan background music dari masing-masing negara peserta. Di episode ini para jurinya ialah Reino Barrack (Indonesia), GACKT (Japan), Tso-Anan (Taiwan), dan Hwang Sei Joon (south Korea).
Setelah memakan waktu taping hampir 6 jam dan penampilan live kedua band selesai, tibalah saatnya penentuan siapa yang juara di episode ke-17 ini.
Masing-masing juri memberi nilai untuk peserta yang dianggap pantas juara. Anehnya nilai antara Tokyolite dan Earls Court sama sama 89 poin. Dan akhirnya pemungutan suara (voting) dari keempat juri + 1 eksekutif produser acara pun dilakukan. Alhasil Tokyolite pun kalah voting 2-3 dari band rivalnya dan mereka keluar sebagai runner up di episode ke-17 ini.
Masing-masing juri memberi nilai untuk peserta yang dianggap pantas juara. Anehnya nilai antara Tokyolite dan Earls Court sama sama 89 poin. Dan akhirnya pemungutan suara (voting) dari keempat juri + 1 eksekutif produser acara pun dilakukan. Alhasil Tokyolite pun kalah voting 2-3 dari band rivalnya dan mereka keluar sebagai runner up di episode ke-17 ini.
Ini adalah penampilan live lagu Never Want dari Tokyolite di Asia Versus:
Full version dan well mixed mastered nya bisa didapatkan di iTunes.
Untuk full detail dari episode #17 dari Asia Versus lengkap dengan komentar para juri bisa kalian lihat di sini.
Asia Versus episode ke-17 ini juga ditayangkan di 4 stasiun TV di 4 negara berbeda. Penyiaran pertamanya dilakukan di Fuji TV pada pertengahan Agustus 2013 lalu. Di Indonesia, episode ini sudah ditayangkan di MNC Music Channel beberapa hari setelah penayangan di Jepang, dan hanya dapat disaksikan oleh pengguna TV kabel saja.
Setelah sampai lagi di Indonesia, Tokyolite sama sekali tidak menyesal dengan hasil runner up yang mereka peroleh. Malahan impact dari acara ini lebih besar dari yang mereka duga sebelumnya.
Salah satu juri dari Jepang, GACKT, yang terkenal pendiam dan tidak banyak memberi komentar ini begitu antusias memberi komentar mengenai Tokyolite sewaktu mereka tampil live dan setelah acara selesai, beliau tertawa terbahak-bahak dan memuji penampilan Tokyolite ketika beliau sadar kalau mereka bertiga baru berusia 20 tahun.
GACKT mengatakan dandanan Tokyolite dan musik funk-groove yang mereka bawakan cukup terlalu tua untuk anak-anak muda di Jepang. Ya waktu itu Tokyolite memang tidak memilih kostum dengan baik sehingga terlihat seperti turis yang sedang nge-jam.
Salah satu juri dari Jepang, GACKT, yang terkenal pendiam dan tidak banyak memberi komentar ini begitu antusias memberi komentar mengenai Tokyolite sewaktu mereka tampil live dan setelah acara selesai, beliau tertawa terbahak-bahak dan memuji penampilan Tokyolite ketika beliau sadar kalau mereka bertiga baru berusia 20 tahun.
GACKT mengatakan dandanan Tokyolite dan musik funk-groove yang mereka bawakan cukup terlalu tua untuk anak-anak muda di Jepang. Ya waktu itu Tokyolite memang tidak memilih kostum dengan baik sehingga terlihat seperti turis yang sedang nge-jam.
Tokyolite band yang disebutkan terakhir, dan GACKT mengatakan Tokyolite band favoritnya di ajang Asia Versus).
Dalam hal sosial media dan promosi, impact-nya pun besar sekali, follower twitter Tokyolite, @tokyoliteband, 50% berasal dari negeri sakura, tepatnya dari pemirsa di Jepang yang mengetahui mereka lewat acara Asia Versus. Penambahan follower twitter dan likes di fanpage facebook meningkat drastis hingga 30% dibanding sebelum acara ini disiarkan.
YouTube viewers, soundcloud, serta penjualan EP pertama Tokyolite, “Hello,” via iTunes dan Bandcamp juga laris manis dan sebagian besar datang dari negeri sakura. Walaupun begitu Tokyolite sangat senang mendapatkan apresiasi penuh di negara lain. Tokyolite juga senang orang-orang Indonesia, teman-teman mereka lebih menghargai dan mendukung Tokyolite untuk lebih produktif menelurkan rilisan rilisan baru.
YouTube viewers, soundcloud, serta penjualan EP pertama Tokyolite, “Hello,” via iTunes dan Bandcamp juga laris manis dan sebagian besar datang dari negeri sakura. Walaupun begitu Tokyolite sangat senang mendapatkan apresiasi penuh di negara lain. Tokyolite juga senang orang-orang Indonesia, teman-teman mereka lebih menghargai dan mendukung Tokyolite untuk lebih produktif menelurkan rilisan rilisan baru.
Akhir bulan november 2013, pihak Fuji Tv tiba-tiba mengirimkan email yang menawarkan Tokyolite untuk berpartisipasi kedua kalinya dalam acara Asia Versus Grand Prix Episode (special episode) yang mewajibkan Tokyolite untuk memiliki lagu baru yang belum pernah dirilis untuk dibawakan secara live di acara mereka dan akan direkam secara professional oleh pihak Asia Versus.
Ternyata yang diundang hanya 6 band saja, band-band yang diundang untuk episode Grand Prix ini adalah band-band yang sudah mengikuti episode Asia Versus sebelumnya dan keluar sebagai Juara episode. Keenam band tersebut adalah Lighter190E (Jepang), Rabutora (Jepang), Goone Choi (Korea Selatan), Rubystar (Korea Selatan), OVDS (Taiwan), dan Tokyolite (Indonesia).
Ternyata yang diundang hanya 6 band saja, band-band yang diundang untuk episode Grand Prix ini adalah band-band yang sudah mengikuti episode Asia Versus sebelumnya dan keluar sebagai Juara episode. Keenam band tersebut adalah Lighter190E (Jepang), Rabutora (Jepang), Goone Choi (Korea Selatan), Rubystar (Korea Selatan), OVDS (Taiwan), dan Tokyolite (Indonesia).
Kabar bagus untuk Tokyolite adalah mereka baru saja diundang kedua kalinya ke Jepang secara gratis dan menjadi satu-satunya band wakil Indonesia yang terpilih dari 23 episode sebelumnya untuk tampil lagi di special episode Asia Versus karena band mereka menjadi band favorit salah satu juri, GACKT. Semua karena permintaan beliau. Walaupun Tokyolite tidak tahu betul tentang siapa GACKT dan jenis musik apa yang ia mainkan, tapi mereka sadar betul jika beliau adalah sosok terkenal di Jepang.
Tanggal 8 Desember, Tokyolite berangkat ke Jepang, dan keesokan harinya mereka langsung tapinguntuk acara Asia Versus Grand Prix di studio Fuji Tv dari pagi hingga sore. Lagu baru andalan Tokyolite, “Consolation Prize,” mereka bawakan secara live di depan keempat juri dan kelima band rival mereka. Lagu bergenre pop-rock ini berhasil memetik pujian dari para juri.
Penampilan live lagu Consolation Prize bisa kalian lihat disini:
Full version-nya bisa kalian dapatkan juga di iTunes.
Setelah proses penjurian berlangsung, hasil yang didapatkan sungguh mengejutkan, mengingat band-band peserta lainnya menyuguhkan performa terbaik mereka, dengan totalitas penuh. Goone Choi, penyanyi solo wanita dari Korea Selatan, berhasil mendapat juara pertama dalam Asia Versus Grand Prix episode. Karena ia adalah satu-satunya penyanyi solo wanita (dalam episode ini), dan pandai bermain gitar serta memiliki vokal yang khas dan lagu yang catchy, Goone Choi layak mendapatkan kemenangan nya.
Yang mengejutkan adalah perebutan kursi di posisi runner up. Tokyolite tampil kedua kalinya di Asia Versus ternyata mendapat nilai penuh dari para juri dan berhasil menempati posisi runner up sekali lagi didampingi oleh Rabutora, band funk-hip asal Jepang. Sehingga, posisi runner up di episode Grand Prix ada 2 peserta karena mendapatkan jumlah poin yang sama, Tokyolite dan Rabutora.
Sungguh hasil yang tidak mengecewakan sekali lagi untuk Tokyolite di ajang Asia versus, impact yang didapat sangat besar untuk band pendatang baru seperti mereka. Karena ini special episode, pada akhirnya Tokyolite pun mendapat giliran berfoto bersama para kru, staff, MC dan para juri serta foto dengan peserta-peserta yang lain. Tokyolite juga berkesempatan untuk berfoto dengan GACKT, yang dianggap dewa oleh jutaan penggemarnya.
Sungguh hasil yang tidak mengecewakan sekali lagi untuk Tokyolite di ajang Asia versus, impact yang didapat sangat besar untuk band pendatang baru seperti mereka. Karena ini special episode, pada akhirnya Tokyolite pun mendapat giliran berfoto bersama para kru, staff, MC dan para juri serta foto dengan peserta-peserta yang lain. Tokyolite juga berkesempatan untuk berfoto dengan GACKT, yang dianggap dewa oleh jutaan penggemarnya.
Dalam persetujuan untuk para peserta di ajang Asia Versus, lagu andalan yang dibawakan akan dikontrak oleh mereka dan dibantu dirilis via iTunes.
Full details Asia Versus Grand Prix episode dengan komentar para juri dan penampilan 5 band lainnya bisa kalian simak di sini.
Episode Grand Prix ini juga akan ditayangkan oleh 4 Stasiun TV di masing-masing 4 negara peserta tersebut. Tanggal 27 Desember lalu, Fuji TV telah menayangkan episode Grand Prix ini di daerah Tokyo dan sekitarnya. Untuk Indonesia tayangan ini dapat ditonton di MNC Music Channel sekitar pertengahan Januari 2014 (jadwal tayangan menyusul), sementara hanya bisa disimak oleh pelanggan TV kabel.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar